Beberapa hari yang lalu ada dorongan untuk memesan buku yang menurut saya bagus. Satu paket buku lengkap dengan tanda tangan penulisnya. Oh iya, penulisnya adalah Ustadz Felix Siauw, seorang Muallaf, yang memeluk agama Islam di Kampus IPB (anekdotnya sih sering dikenal dengan nama Institut Pesantren Bogor karena begitu banyaknya kegiatan Islam dan aktivis yang terkenal dari kampus ini).
Hari senin kemarin, saya mulai pembicaraan melalui sms (short messages service) kepada kontak telepon yang tersedia dia akun twitter Pasar Khilafah @khilafahpress.
“Assalamualaikum, mohon info soal cara pemesanan trilogi buku Ustadz Felix Siauw, gmana cara pesannya? Terima Kasih..” berikut isi sms yang saya kirim ke nomor hp tersebut.
Tidak berapa lama sms itu pun berbalas,
” 165 rb + ongkos kirim, isi 3 buku felix s booksign, bonus vcd dan dvd felix s launching BTI dan MAF, gantungan kunci dan stiker 1453 ”
Wwooow..murah sekali…
Pembicaraan akhirnya berkembang dan berakhir dengan kesepakatan bahwa buku itu akan dikirim sebelum tanggal 12 Agustus 2012 karena kebetulan tanggal itu saya akan mudik ke kampung halaman. Rencananya buku itu akan dibawa ke rumah untuk dibaca dan diceritakan kepada keluarga di rumah.
Dan, transfer pembayaran buku itu tertunda hingga keesokan siangnya. Karena uang untuk pembayaran masih dipakai untuk keperluan lainnya.
Kejadian unik pun terjadi, karena siang itu (hari selasa) seorang Kurir JNE datang mengantarkan paket yang belum saya bayar. yaa,,,belum dibayar.
Dengan rona wajah terkejut saya pun berkata ke kurir itu..
” Lho Mas, saya belum bayar lho buku ini”
“wah, itu bukan tanggung jawab saya Mas, yang pasti tugas saya menyampaikan paket ini sudah terlaksana” kata Mas Kurir tersebut.
Masih dengan ekspresi terkejut akhirnya saya tanda tangani tanda terima paket yang disodorkan Mas itu.
Saya letakkan paket tersebut di atas galon aqua yang berdiri terbalik di atas dispenser, tidak berani membuka paket yang masih belum menjadi hak saya itu. Masih agak gemetaran dan sesekali mengucap Subhanallah.
Akhirnya, dengan segera saya bergegas ke ATM, untuk melakukan pembayaran paket tersebut.
Setelah pembayaran selesai saya segera mengirim sms ke kontak telepon Pasar Khilafah tersebut, untuk memberi tahu kalau paket buku itu sudah sampai, tidak lupa mengucapkan terima kasih karena mereka sudah memberi kepercayaan untuk melakukan pengiriman paket buku itu padahal saya belum mengkonfirmasi pembayaran paket tersebut. Balasan sms tersebut kemudian menganjurkan saya untuk promo paket buku itu ke teman-teman agar mengetahui adanya buku bagus dengan harga yang sangat terjangkau ini.
Sepulangnya dari atm saya segera membuka paket yang kini telah menjadi hak saya itu. (SAH).
Dari cerita ini kemudian kita dapat mengambil sedikit pelajaran. Bahwa kepercayaan dalam hal ini dari penjual ke pembeli adalah suatu cara untuk menjalin kepercayaan pelanggan, jujur saja sejak kejadian ini saya akhirnya memiliki niat untuk ke depan membeli buku lagi di Pasar Khilafah. Karena mereka melakukan strategi bahwa kepercayaan adalah nomor satu. Dan ini tampaknya kurang dimiliki oleh kita sekarang terutama pada pelaku usaha jual beli.
Oh iya, buku-buku itu ke depan akan saya ulas sebagai bahan resensi buku yang akan dimuat di blog ini, segera.